CITY BRANDING

Kota Nyaman

1/13/20244 min read

Wacana mengenai pentingnya dan upaya menetapkan city branding kota Balikpapan sudah lama sekali ada, barangkali telah menjadi perhatian dan perbincangan sejak sebelum atau saat tahun 2014, bahkan setau saya Pemkot telah membuka rencana kerjasama dengan konsultan branding. Namun tanpa mengurangi fakta, hingga di tahun 2018 City branding kota Balikpapan hanya masih berupa kajian dan diskusi.

Menuju Akhir Tahun 2018, saya dan perwakilan tim Komite Ekonomi Kreatif Pemerintah kota Balikpapan mendapat kepercayaan dari Badan Ekonomi Kreatif RI untuk hadir memaparkan potensi Balikpapan sebagai kota Kreatif. Mewakili Pemerintah kota Balikpapan, diputuskan agar saya yang mengambil peran untuk menjelaskan peluang dan kekuatan kota Balikpapan agar dapat di highlight menjadi 1 dari 10 kota kreatif, sebagai tindak lanjut uji petik pemeringkatan kota kreatif Indonesia yang telah dilaksanakan sebelumnya (sekitar akhir tahun 2016-2017, dan merupakan program Deputi 3 Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia). Seingat saya ada 32 juri hadir dan berada di depan saya untuk menyimak, menanyakan dan menilai pemaparan yang saya berikan saat itu.

Selesai sesi penilaian, kami berkumpul untuk sedikit mereview perform dan membincangkan hal penting lainnya yang memang harus segera dipetakan, diakselerasikan, bahkan harus diwujudkan di tahun 2019, agar Balikpapan memang layak menjadi salah satu kota kreatif di Indonesia. Mencuatlah obrolan yang sejatinya sudah lama didiskusikan, tidak lain adalah kembali saya mengingatkan perlunya kota untuk segera memiliki city branding. Saat itu Sekretaris Bappeda yang duduk di depan saya mencatat dan berjanji akan segera menindaklanjuti setelah sepulangnya kami dari Jakarta. City Branding amatlah penting, kita bisa lihat kota maju, berkebudayaan dengan penuh semangat mengenalkan, menyuarakan City Branding yang mereka miliki. Amsterdam, Jogjakarta dan Singapore contohnya ;

Integritas dan kepiawaian Pak Agus (Sekretaris Bappeda Litbang) dalam memimpin benar tidak diragukan, beliau menepati janjinya.! Langsung memoderasi rapat perdana diruang rapat Bappeda kota Balikpapan, Pak Agus menyampaikan pentingnya city branding sebagai upaya menguatkan citra kota yang harus memiliki identitas, dan bernarasi kuat. Hal tersebut disampaikan beliau dihadapan perwakilan tokoh masyarakat, pemerhati pariwisata dan bidang lainnya, para akademisi, pebisnis, konsultan statistik, stakeholder pemerintah kota dan jajaran OPD terkait. Mereka semua dan termasuk saya saat itu diminta untuk menyampaikan masukan, saran, usulan penamaan city branding, dan manakah yang paling layak untuk ditetapkan. 

Banyak sekali sudut pandang, usulan, alasan yang tersampaikan dihari itu, sebab masing-masing memang diberi keleluasaan untuk menyuarakan pandangannya dan harapannya. Bahkan telah dibuka ruang lainnya melalui kanal media sosial, agar masyarakat dapat berpartisipasi menyampaikan aspirasinya. Tercatat banyak sekali usulan penamaan city branding yang telah ditampung dan menjadi bahan pertimbangan.

Kesempatan yang sama sebagai peserta rapat, giliran saya ikut menyampaikan masukan, saran, usulan. Tidak mudah sebenarnya, hanya dibenak saya saat itu penamaan city branding haruslah mempertimbangkan aspek sejarah dan otentiknya kota yang terbangun secara organik dan tumbuh lama bahkan telah menjadi nilai budaya. City Branding juga harus mampu menjadi pintu imajiner bagi setiap masyarakat dan pemimpin akan harapan kota di masa depan. City Branding hendaknya menjadi sebuah Nilai, prinsip berkelanjutan saat mengisi pembangunan (proses perencanaan pembangunan kota), dan atau melakukan aksi pemajuan-pemajuan kota untuk hari ini dan yang akan datang.

Balikpapan adalah kota yang ramah dan mudah menerima perbedaan, minim konflik, warganya cenderung patuh pada aturan. Banyaknya pendatang yang menetap dengan ragam suku justru malah membuat tiap individu semakin harmoni dalam menjalani pergaulan sehari-hari. Balikpapan juga telah lama menyandang status sebagai kota paling layak dihuni. Penghargaan sebagai kota terbersih pun sering didapat. Barangkali satu kata yang tepat untuk mewakili semuanya itu, bisa saja 'NYAMAN' disamping kata nyaman bisa juga dimaknai sebagai singkatan dari Aman Nyaman dalam bingkai Madinatul Iman. Rupanya Sekda pun saat itu punya pandangan yang sama mengenai kata NYAMAN, tidak janjian, dan tentu punya intepretasi atau pandangan tersendiri juga dalam memandang kata NYAMAN untuk disematkan sebagai City Branding kota Balikpapan.

Bagi saya pribadi, Kata Nyaman bisa diartikan sebagai prasyarat untuk memilih Kepala Daerah. Sehingga bagi siapapun yang ingin menjadi Kepala daerah, tuntutannya harus mampu menghadirkan rasa nyaman bagi kebanyakan masyarakatnya atas setiap kebijakan publik yang akan, telah ditetapkan dan sedang dijalankan (tidak hanya soal hasil tapi juga saat menjalankan proses Mengentaskan kemiskinan, Pengangguran, preventif tindak kriminal, asusila. Mewujudkan Kesetaraan, Keadilan ekonomi, pendidikan, sosial budaya, hukum dan politik).

Kata Nyaman juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menilai perencanaan, penerapan dan penggunaan ruang dan layanan publik kota. (Penataan Kota, Kawasan Industri, Wisata, Lalu Lintas, Jalan, Ruas Jalan Kota, Ketersediaan Air Bersih, Tingkat Polusi, Volume Sampah, Kepadatan Penduduk, Aksesibilitas teknologi, informasi, komunikasi, Keamanan Pangan dan Energi). Semua itu pada akhirnya diharapkan dapat mendorong tiap generasi untuk merasakan hadirnya rasa Nyaman dalam berinvestasi, Nyaman untuk berinovasi, serta Nyaman dengan Keberagaman. Namun dasar argumentasi ini hanya sekedar usulan, masukan saya dari banyaknya usulan, masukan mengenai penamaan city branding saat itu.

Singkatnya, proses eliminasi, penilaian, kesepakatan musyawarah dan penetapan yang dikomandoi Bappeda Litbang pun berjalan. Dengan proses yang memakan waktu, tapi progress nya jelas, draft final penetapan nama city branding akhirnya dibawa Bappeda Litbang untuk dilaporkan ke Walikota. Walikota setuju dan terbitlah PERWALI memuat ditetapkannya penamaan BALIKPAPAN NYAMAN sebagai city branding resmi nya kota Balikpapan.

Bagaimana dengan logo nya ? Tidak menunggu lama, Bappeda Litbang langsung sat set memberikan peluang kepada putra putri daearah untuk mengikuti sayembara pembuatan logo city branding BALIKPAPAN NYAMAN. Akhir upaya, terpilihlah logo seperti yang banyak kita lihat saat ini. Tuntaslah sebuah project yang tidak mudah dieksekusi tersebut. Upaya Kerja Cerdas yang patut diapresiasi tinggi untuk Bappeda Litbang Balikpapan, karena akhirnya mampu menjadi fasilitator dan berhasil menuntaskan, hingga terwujudnya penamaan dan logo City Branding kota Balikpapan.

Salinan Perwali dan Panduan penggunaan logo City Branding Kota Balikpapan dapat dilihat melalui link berikut ini (www.balikpapan.go.id) : https://jdih.balikpapan.go.id/jdih/common/dokumen/perwalino11tahun2020.pdf